5 Faktor 'K' yang Membuat Java Lotus Hotel Kuasai Jember, Salah Satunya Dibenci Kaum Hawa

    5 Faktor 'K' yang Membuat Java Lotus Hotel Kuasai Jember, Salah Satunya Dibenci Kaum Hawa
    Caption: Jeffrey Wibisono (kacamata)

    JEMBER - Jika Anda cukup picky (pilih - pilih) dalam menentukan tempat bermalam, khususnya di Jember, maka Anda sudah mendapatkannya sekarang. Kami akan membawa anda ke Hotel paling dimais di pusat kota Jember: Java Lotus Hotel. Hotel ini menawarkan setidaknya 5 faktor berinisial K yang mampu membuat para tamunya betah long stay disini.

    Faktor #1 Karyawan 
    Java Lotus Hotel merupakan rumah bagi 40an karyawan, baik karyawan tetap maupun pekerja lepas. Mereka sangat welcome terhadap para tamunya dan ini bukan hanya terjadi di Kantor Depan, tapi menular ke area restoran hingga housekeeping. Indikatornya jelas, mereka murah senyum seolah hidup ini tanpa beban. Entah mereka sangat terlatih dibidang ini tapi tegur sapanya terlihat tulus. Disamping ramah, perilaku mereka juga sangat menyenangkan. Si kecil Lintang kerap mendapatkan perlakuan khusus saat makan di resto bawah. Yanis dari outlet KopiKoe bahkan sukses membujuk Lintang minum susu. What a treat!

    Faktor #2 Kenyamanan 
    Hotel ini terlihat kecil dari depan. Tapi begitu masuk melewati lobby persepsi kita langsung berubah. Kamarnya kompak dengan fasilitas lengkap dan jendela super wide, jadi kaya akan natural light. Restonya juga lega dan sanggup melayani puluhan orang sekaligus. Ada sektor luar bagi perokok yang langsung terkoneksi ke cafe KopiKOE, dimana mereka menyediakan racikan kopi lokal. Restonya buka sampai jam 11 malam tapi layanan kamar berlanjut hingga pagi, alias 24/7. Di ujung tertinggi gedung ini mereka punya kolam infinity dengan pemandangan aerial kota nan cantik. Kolam ini bersebelahan dengan Sky Lounge dimana mereka menggelar pentas musik setiap akhir pekan. Spot ini pula yang kerap dijadikan saksi bisu bagi banyak hot couple menikmati romantic dinner. Bahkan, ada artis lokal yang pernah melakukannya.  Dibagian lainnya ada Cafe yang siap menyajikan minuman termasuk bir (di hotel lain belum tentu mereka menyediakan bir). Lalulintas makanan dari main kitchen kesini juga cukup padat karena banyaknya pesanan. Next, para tamu yang aktif dibidang olahraga bisa memanfaatkan fitness center di belakang Cafe, atau main ping-pong deket lift. Sekalinya check-in jadi males mau keluar hotel. Pokoke wis, nyaman.  

    Faktor #3 Kids friendly
    Selain faktor karyawan yang mengerti anak - anak, di pojokan Cafe ada beragam koleksi game boards. Kami menghabiskan waktu berjam - jam disini bersama si kecil. Kolam renangnya hanya berjarak belasan langkah dari sini. Habis itu kamipun renang. Tentu saja ada slot dangkal bagi anak - anak sehingga tidak perlu khawatir akan kelelep. Lintang berbisik sekembalinya ke kamar, "Deded, I want to stay here forever, " bisiknya.

    Faktor #4 Kemana - mana deket
    Ini baru yang namanya city hotel, mau ngapain aja deket. Toserba sekelas Matahari dan Lippo Mall terlihat jelas dari jendela kamar. Hanya butuh beberapa menit untuk menuju kesana. Kalau mau ke Gramedia, toko oleh - oleh, main ke alun - alun, apotik, toko HP dan lainnya bisa dengan berjalan kaki. Kalumau turut berkkntribusi terhadap ekonomi lokal cobalah gunakan jasa becak. Mode transport ini sangat tepat dan efisien untuk ekplorasi seputaran hotel. Staisun  kereta api juga sangat dekat, sekitar 10 menit naik becak. Tuh, kan, apa - apa deket dari kamar.

    Faktor #5 Kuliner
    Nah, ini dia faktor paling berbahaya di Java Lotus Hotel. Berat badan gampang naik kalau berlama - lama disini. Sepertinya squad kitchen faham betul bagaimana memanjakan emosi para tamu melalui senam goyang lidah.

    Apa yang direkomendasikan para pramusaji berbanding lurus dengan apa yang akan Anda kunyah, semuanya enak. Opsi lunch dan dinner cukup beragam dan menggiurkan. Lebih parahnya lagi, menu sarapan di Java Lotus Hotel lengkap banget dan secara khusus disajikan mengikuti gaya turis lokal.

    Sajiannya mulai dari pecel, soto dan kari Ayam, aneka telur a la barat, buah potong, jajanan basah, roti panggang hingga sereal. Dari segi minuman ada opsi kopi/teh, healthy juice dan tentu saja air putih. Lantas, seberapa enak? Seorang ibu paruh baya di meja sebelah kami mengambil segunung jajanan basah (termasuk setumpuk waffle di piring satunya), tidak lama kemudian kembali ke meja prasmanan untuk membuat gunung tandingan, ia mengambil sepiring besar Kari Ayam beserta nasi dan aneka sambal. Semuanya ludes tanpa sisa. Uedan, rek! 

    Sebagai bonus, jika Anda beruntung maka akan ada seseorang dengan gaya tanpa rambut (Jeffrey Wibisono) nyamperin saat makan di resto. Beliau adalah petinggi Java Lotus Hotel yang sekaligus bertanggungjawab atas semua Faktor K diatas. Ada segudang informasi, rekomendasi dan hal - hal berbau kalkulasi yang bisa ia tawarkan kepada siapa saja yang ia temui. You must meet him! (Tim)

    jember bali
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Jasa Raharja Media Gathering, Abubakar:...

    Artikel Berikutnya

    Visi 'Dhanu Kerthi' Bawa Bali Jadi Tuan...

    Berita terkait